Rahasia Sukses Mengajukan KPR untuk Wiraswasta

Avatar

By Metland Cikarang

Mendapatkan persetujuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bagi wiraswasta memang memiliki tantangan tersendiri. Hal ini karena penghasilan yang tidak tetap dan persyaratan dokumen yang berbeda dengan pekerja tetap. Namun, jangan khawatir! Terdapat beberapa strategi sukses yang dapat Anda terapkan dalam mengajukan KPR sebagai wiraswasta. Simak artikel ini untuk mendapatkan panduan lengkapnya.

Tips Ajukan KPR untuk Wiraswasta

Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat Anda ikuti saat mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebagai seorang wiraswasta:

1. Memiliki usaha yang telah berjalan selama lebih dari dua tahun:

Untuk meningkatkan peluang persetujuan KPR, sebaiknya ajukan aplikasi pinjaman setelah usaha atau bisnis Anda berjalan selama minimal dua tahun. Bank akan melakukan penilaian ketat terhadap calon kreditur dengan melihat pendapatan atau laba usaha. Jika bisnis Anda menunjukkan performa yang baik selama dua tahun terakhir, bank akan menganggap Anda memiliki profil yang layak. Selain performa bisnis, bank juga akan mengevaluasi kinerja keuangan serta risiko bisnis Anda.

2. Menyiapkan laporan keuangan yang mencakup seluruh transaksi bisnis:

Salah satu kesalahan yang sering dilakukan oleh wiraswasta adalah tidak menyediakan laporan keuangan saat mengajukan KPR. Umumnya, bank akan meminta laporan keuangan usaha minimal satu tahun guna mengevaluasi kelayakan bisnis Anda.

Persiapan laporan keuangan tidak hanya berlaku untuk bisnis yang berukuran besar, tetapi juga berlaku untuk bisnis berskala mikro atau rumahan. Selain menyusun laporan keuangan, pastikan Anda menyimpan semua bukti transaksi dan bukti pembayaran pajak yang akan menjadi dokumen penting saat mengajukan KPR.

3. Menyiapkan DP

Salah satu tips penting dalam mengajukan KPR bagi wiraswasta adalah mempersiapkan uang muka (down payment/DP) dalam jumlah besar. Jika biasanya persyaratan minimum DP adalah 20%, Anda disarankan untuk menyediakan dana hingga 30% dari harga rumah atau bahkan lebih.

Dengan menyiapkan DP yang besar, peluang Anda untuk mendapatkan persetujuan KPR akan semakin besar. Hal ini karena bank tidak perlu memberikan plafon kredit yang terlalu tinggi. Selain itu, dengan DP yang besar, cicilan KPR Anda akan menjadi lebih ringan. Dengan kombinasi DP yang besar, plafon kredit yang lebih kecil, dan cicilan yang rendah, profil Anda sebagai calon peminjam akan terlihat lebih aman di mata bank.

Melakukan persiapan yang matang dalam hal uang muka adalah langkah yang sangat penting bagi wiraswasta yang ingin mengajukan KPR. Dengan menyediakan DP yang mencukupi, Anda dapat menunjukkan kepada bank bahwa Anda memiliki kemampuan finansial yang baik dan dapat dipercaya sebagai peminjam yang bertanggung jawab.

4. Menjaga skor kredit peminjaman

Untuk wiraswasta, menjaga skor kredit pinjaman adalah hal penting yang perlu diperhatikan. Wiraswasta seringkali mengambil pinjaman melalui kartu kredit atau KTA (Kredit Tanpa Agunan) dari bank untuk keperluan bisnis. Namun, disarankan agar Anda menggunakan kartu kredit terpisah yang khusus digunakan untuk kepentingan usaha.

Menggunakan kartu kredit pribadi untuk keperluan bisnis dapat berdampak pada skor kredit Anda karena catatan transaksi tersebut terhubung dengan nama Anda secara pribadi. Jika Anda mengajukan pinjaman atas nama pribadi untuk kebutuhan bisnis dan memiliki riwayat pembayaran yang macet atau terlambat, hal ini akan mempengaruhi buruknya skor kredit Anda. Dan dampaknya, pengajuan KPR di masa depan dapat menjadi sulit atau ditolak oleh bank.

Oleh karena itu, penting untuk menjaga kedisiplinan dalam membayar cicilan pinjaman secara tepat waktu, terutama jika ada pinjaman yang terkait dengan kegiatan bisnis. Memisahkan kartu kredit pribadi dengan kartu kredit bisnis akan membantu mempertahankan catatan kredit yang bersih dan memastikan skor kredit Anda tetap baik.

Dengan menjaga skor kredit yang baik, Anda dapat meningkatkan peluang Anda dalam mengajukan KPR di kemudian hari. Bank akan melihat riwayat kredit Anda sebagai indikator keandalan dan kelayakan sebagai peminjam. Dengan skor kredit yang baik, Anda dapat memperoleh persetujuan KPR dengan lebih mudah dan mendapatkan kondisi yang lebih menguntungkan.

5. Memiliki dana darurat

Kehadiran dana darurat di rekening bank merupakan faktor yang diperhitungkan oleh lembaga keuangan dalam mengaproval pengajuan KPR. Bank akan memberikan prioritas kepada calon peminjam yang memiliki jumlah dana darurat yang mencukupi. Alasannya adalah, adanya dana cadangan tersebut menunjukkan bahwa Anda masih memiliki sumber daya finansial yang dapat dipergunakan sebagai jaminan jika bisnis mengalami kesulitan keuangan yang tak terduga.

Oleh karena itu, selain mengumpulkan uang muka (DP) yang cukup, disarankan untuk menyisihkan sejumlah dana sebagai dana darurat. Kehadiran dana darurat ini akan memberikan rasa aman bagi bank dan meningkatkan kepercayaan mereka terhadap kemampuan finansial Anda. Ketika Anda memiliki dana darurat yang mencukupi, bank akan melihat Anda sebagai peminjam yang lebih andal dan mampu mengatasi kemungkinan risiko keuangan yang muncul di masa depan.

Penting untuk diingat bahwa dana darurat bukan hanya berguna untuk keperluan KPR saja, tetapi juga sebagai cadangan keuangan untuk menghadapi situasi tak terduga dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menyisihkan dana darurat yang memadai, Anda dapat melindungi diri dan bisnis Anda dari kemungkinan krisis keuangan yang tiba-tiba terjadi.

Jadi, pastikan untuk memiliki dana darurat yang mencukupi sebagai salah satu langkah persiapan dalam mengajukan KPR sebagai seorang wiraswasta. Hal ini akan meningkatkan peluang Anda untuk mendapatkan persetujuan KPR dari bank dan memberikan jaminan keamanan finansial bagi Anda dan bisnis Anda di masa depan.

6. Hindari utang sebelum mengajukan KPR

Sebelum mengajukan KPR sebagai seorang wiraswasta, penting untuk menghindari terlilit dalam utang. Bank akan mengevaluasi rasio utang yang harus Anda tanggung. Apabila rasio utang Anda melebihi 30% hingga 40% dari total pendapatan, ada kemungkinan besar bahwa bank akan menolak pengajuan KPR Anda.

Persyaratan dan Ketentuan Mengajukan KPR untuk Wiraswasta

Ada perbedaan persyaratan dan dokumen yang dibutuhkan saat mengajukan KPR untuk wiraswasta. Sebagai informasi, setiap bank memiliki persyaratan dan ketentuan berbeda-beda. Pastikan Anda mengetahui secara detail sebelum mengajukan KPR.

Sebagai salah satu contoh, jika Anda mengambil program KPR BCA, berikut ini beberapa persyaratan dan ketentuan umum pengajuan KPR untuk wiraswasta.

Ketentuan Umum

  1. Pemohon: WNI, Usia minimal 18 Tahun/telah menikah, Pengusaha
  2. Lama Bekerja: Minimal 2 tahun di bidang yang sama
  3. Maksimal Usia: Maksimal 65 Tahun saat kredit berakhir
  4. Asuransi: Pemohon wajib menutup asuransi (jiwa dan kebakaran) dengan syarat banker’s clause (klausula bank, klausula yang memungkinkan bank untuk mendapatkan haknya untuk mendapat pertanggungan ketika debitur mengajukan klaim asuransi).
  5. Perjanjian: Bersedia menandatangani perjanjian kredit dan APHT (Akta Pembebanan Hak Tanggungan).
  6. Pembayaran angsuran: Auto debet dari rekening Pemohon di BCA.

Persyaratan Dokumen

  1. Fotokopi KTP Pemohon
  2. Fotokopi KTP Suami/Istri
  3. Fotokopi Akta Nikah/Akta Cerai/Akta Kematian Pasangan
  4. Fotokopi Akta Pisah Harta Notaril dan didaftarkan ke KUA atau catatan sipil (jika ada)
  5. Fotokopi Kartu Keluarga
  6. Fotokopi NPWP Pemohon (a)
  7. Fotokopi NPWP Badan Usaha (b)
  8. Fotokopi SIUP
  9. Fotokopi TDP (b)
  10. Fotokopi Akta Pendirian/Perubahan Terkini (b)
  11. Fotokopi Rekening Koran/Tabungan minimal 3 bulan terakhir (c)
  12. Surat Pemesanan Rumah Developer / Surat Pengantar Broker (d)
  13. Bukti pembayaran appraisal (e)

Dokumen Properti

  1. Fotokopi Sertifikat HM/HGB/HMSRS
  2. Fotokopi IMB
  3. Fotokopi PBB terakhir saat tanda tangan PK
  4. Fotokopi Akta Jual Beli (AJB) (f)

Keterangan:

  • Debitur berstatus istri tidak pisah harta dapat menggunakan NPWP suami
  • Khusus untuk usaha yang berbentuk badan hukum PT & CV
  • Jika joint income (penghasilan suami/istri digabung) maka dokumen pasangan wajib dilampirkan
  • Khusus untuk pembelian di developer dan/atau melalui broker
  • Khusus untuk cabang yang telah menerapkan pembayaran Appraisal di muka
  • Khusus Non-Developer

Tinggalkan komentar